Orangutan Jadi Budak Seks untuk Manusia

Bedak ditaburkan di wajah dan pewangi badan tak lupa disemprotkan. Begitulah cara seorang perempuan berusia 30'an mempersiapkan orangutan betina bernama Pony sebelum melayani pria yang akan menyetubuhi satwa itu.

Peristiwa ini bukan fiktif namun benar terjadi di bumi ini dan di Indonesia. Lokasinya di Km 18 Kecamatan Kereng Pangi Kabupaten Kantingan pada sekitar 2000-2003 silam. Orangutan betina bernama Pony itu dijadikan budak seks dan dijajakan oleh manusia kepada manusia.

Kisah ini kembali diceritakan Redy Tumon, seorang wartawan di Palangka Raya, yang saat itu ikut dalam operasi penyelamatan Pony. "Waktu itu saya masih bekerja di Yayasan BOS Nyaru Menteng," katanya mengawali kisah itu, Rabu (5/4/2017)

Kata Redy, bulu-bulu di tubuh Pony habis dicukuri oleh germo yang memeliharanya. Primata itu dirantai pada sebuah tiang di dalam satu kamar dengan satu matras warna hitam tersedia. Disitulah tempat pria-pria yang entah benar-benar "manusia" atau bukan kemudian​ menyetubuhi Pony.

Puluhan pria bahkan mungkin lebih diyakini telah menyetubuhi Pony. Pasalnya rumah yang menyediakan orangutan itu sebagai budak seks begitu terkenal pada saat itu. Bahkan Pony-lah yang menjadi ikonnya.

Kehadiran Pony yang ditangkap dari alam liar membawa begitu banyak pundi-pundi uang bagi germonya. Bukan saja dari rupiah yang dibayarkan pria yang menyetubuhi primata itu, tapi juga dari hoki yang diyakini dibawa oleh Pony.

"Germonya bilang kalau karena Pony dia selalu menang kalau main judi," turur Redy.

Upaya penyelamatan Pony yang dilakukan Yayasan BOS bersama BKSDA dan Polisi juga tak gampang kala itu. Pasalnya tim harus berhadapan dengan segerombolan orang dengan senjata tajam seperti mandau dan tombak, sumpit beracun bahkan ada yang membawa senjata serbu jenis AK-47.

Sekitar satu kompi Polisi dibarengi negoisasi alot, akhirnya Pony dapat terbebas dari dunia terkutuk itu. Dia berhasil dibawa ke fasilitas Yayasan BOS Nyaru Menteng untuk menjalani program rehabilitasi dan reintroduksi.

Hampir sewindu sudah sejak Pony berhasil diselamatkan. Namun hingga ini, primata dengan nama latin Pongo pygmeus wrubby itu masig berada di fasilitas BOS Nyaru Menteng. Dia belum bisa dikembalikan ke tempat dimana seharusnya satwa sepertinya hidup karena sifat liarnya belum kembali sepenuhnya.

note: Tulisan ini sebelumnya sudah terbit dengan judul serupa di Borneonews. Artikel ini juga mengambil sumber sejumlah media nasional dan internasional.

Popular posts from this blog

Film "Before the Flood" Segera Tayang

Cerita yang Hilang di Bawah Hamparan Kebun Sawit