Lirisme Buah Apel yang Jatuh ke Bumi - Aslan Abidin

Pada suatu tengah malam, seusai menikmati gravitasi di atas tubuhmu, kita bercerita tentang newton dan buah apel yang jatuh ke bumi. " Jangan tinggalkan aku, apalagi di bumi ini, " katamu dengan kerongkongan kering. tapi Tuhan adalah penguasa atas kemurungan dan keriangan. dan dengan selera humornya yang aneh, melerai cinta kita. inilah kemurungan itu kekasih, kau pergi bermil-mil dari lukaku, sementara aku harus beranjak dari seluruh kenanganku tentangmu. " Jangan tinggalkan aku apalagi di dunia ini ." masih kukenang itu sebagai lirisme yang jauh. juga Tuhan pencipta tragedi dan komedi. dan sang waktu, kekasih. kini tengah memberangus jasadku dan diam-diam hendak mengubahnya jadi tanah. " suatu saat kelak, seusai lelaki lain menikmati gravitasi di atas tubuhmu, maukah kau mengenang buah apel yang jatuh ke bumi? " Makassar, 1999