30 Tips Wawancara



Wawancara adalah bagian dari pekerjaan seorang reporter untuk mendapatkan laporan yang lengkap serta berimbang. Dalam beberapa momen, kadang seorang reporter menghadapi tugas wawancara eksklusif, berikut ada beberapa tips dari Donray untuk melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Bukan Cuma terbatas pada itu, tips ini juga dapat digunakan pada wawancara dengan kondisi dan momentum berbeda.
  1. Pelajari segala sesuatu sebisa mungkin mengenai nara sumber yang akan diwawancarai sebelum menghubunginya.
  2. Teiliti padandangan atau pemikiran pribadinya. Kira-kira apa yang memotivasi dia?
  3. Ketahuilah ranjau-ranjau yang harus dihindari. Apa yang kira-kira membuatnya kurang semangat atau tidak bersemangat?
  4. Hindari meminta waktu wawancara melalui perantara. Kebanyakan akan gagal. Sebaiknya langsung atau mintalah perantaranya agar menyampaikan kepada yang akan diwawancara untuk menelpon (menghubungi) anda, sehingga anda bisa menjelaskan secara rinci apa yang akan ditanyakan.
  5. Ketika wawancara melalui telepon, pertama ucapkan “Halo, saya ______ dari ______ (media). Apakah anda punya waktu sebentar?” Sapaan sopan seperti ini akan membantu untuk melancarkan wawancara daripada tidak sama sekali.
  6. Jangan bertanya atau meminta sesuatu sampai menghilangkan segala ketakutan atau kekhawatiran yang ada (pada nara sumber).
  7. Sebaliknya, tawarkan sesuatu. Seperti, “Saya ingin menyampaikan apa yang sudah saya pelajari.”
  8. Bersiaplah selalu untuk wawancara mendadak. Jika anda memberikan nara sumber waktu berpikir, ia mungkin berubah pikiran atau mungkin membahasnya tapi tidak untuk wawancara.
  9. Jangan menjadi penghakim. Perlakukan dia seakan-akan teman yang anda pedulikan.
  10. Jangan salah menunjukan jati diri atau memberikan janji yang tak bisa anda penuhi.
  11. Janganlah tidak jujur. Kecuali anda memang pembohong besar, anda tidak akan bisa lari dari hal itu. Jika anda seorang pembohong pandai, lebih baik ganti pekerjaan.
  12. Jangan takut untuk nampak bodoh. Seorang jurnalis yang baik tidak harus mengetahui segalanya – dia hanya harus tahu bagaimana belajar. Belajar terus.
  13. Pandang matanya dan tunjukan anda tertarik pada apa yang disampaikan.
  14. Untuk mendapatkan kutipan yang sempurna dan sound bites, jangan bertanya apapun. Sebaliknya, membuat permintaan yang memberikan hasil pemikiran yang utuh. [contoh] “Ceritakan pada saya mengenai pendidikan anda...” “Bawa saya kembali lima menit sebelum peristiwa itu, gambarkan situasinya dan tunjukan pada saya.”
  15. Hindari mengatakan kata-kata siapa, apa, bilamana, di mana, mengapa dan bagaimana. Seringkali kata-kata itu menghasilkan jawaban-jawaban yang sempit atau bukan sebuah kalimat yang utuh. 
  16. Jangan ajukan pertanyaan dengan ya/tidak atau pertanyaan pilihan ganda.
  17. Ketika nara sumber selesai berbicara, berdiamlah paling tidak 30 detik. Jeda senyap itu, membuat nara sumber merasa perlu mengisi kesenyapan itu. Kutipan terbaik anda akan muncul dari keadaan itu – bukan dari pertanyaan anda.
  18. Dengarkan semuan yang dikatakan nara sumber. Jangan kuatir mengenai pertanyaan lanjutan – jika anda mendengarkan dengan tekun, pertanyaan itu akan datang sendiri pada anda.
  19. Jika anda tak bisa memikirkan pertanyaan lanjutan, ucapkan saja, “Hmmm. Menarik. Ceritakan lebih jauh lagi.”
  20. Jangan menuliskan pertanyaan-pertanyaan dahulu. Jika harus, lebih baik menuliskan topik-topik atau kata kunci pada kartu ukuran 3 x 5 cm.
  21. Jangan menyela.
  22. Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukan umpan balik positif atau saat menyampaikan pertanyaan.
  23. Tanyakan pada nara sumber tentang presepsinya sebelum sesuatu terjadi.
  24. Tanyakan pada nara sumber tentang perasaanya saat itu terjadi.
  25. Tanya pada nara sumber mengenai sejauh mana hal-hal yang mereka yakini pada waktu itu. Sekarang?
  26. Selalu ada persiapan tape untuk menangkap pengakuan di pintu depan. Hal ini selalu terjadi di depan beranda saat anda pamit. Antisipasi hal itu dan siapkan rekaman/kamera siap bekerja.
  27. Selalu bertanya pada narasumber siapa lagi yang bisa menjelaskan (tentang topik/poin) lebih banyak kepada anda.
  28. Ketika mungkin, sampaikan pada nara sumber mereka telah bekerja dengan baik. Hal itu bisa membantu kerjasama yang baik di masa depan.
  29. Apabila bisa, telepon mereka dan berterima kasih.
  30. Biarkan nara sumber tahu kapan hasil wawancara itu akan ditebitkan atau disiarkan.

Popular posts from this blog

Film "Before the Flood" Segera Tayang

Orangutan Jadi Budak Seks untuk Manusia

Cerita yang Hilang di Bawah Hamparan Kebun Sawit